Lebaran lalu, Indonesia melahirkan animasi “Jumbo”.
Lima tahun proses kreatif di tangan Ryan Andriandhy membuahkan hasil membanggakan.

Tak lama kemudian, hadir “One for All” dibuat singkat, bahkan diakui produsernya, Toto Sogriwo, sebagai hasil patungan.

Namun, IMDB mencatat estimasi anggaran ±6,7 miliar rupiah:

https://www.imdb.com/title/tt37846979/

Sayangnya, kualitas akhirnya membuat banyak orang bertanya: Ke mana perginya 6,7 miliar itu?

Dengan dana sebesar itu, puluhan animator muda bisa diberdayakan, studio kreatif bisa dibangkitkan, dan proyek pendidikan animasi nasional bisa dimulai.

Indonesia tidak kekurangan talenta animasi, yang kurang adalah kesempatan dan kepercayaan.

Jika benar 6,7 miliar telah dibelanjakan, ini bukan sekadar pemborosan, tapi bukti kita sering salah menempatkan prioritas.

Dirgahayu RI ke-80.
Semoga setiap rupiah jadi investasi kejayaan bangsa, bukan catatan pengeluaran yang memalukan.

#opposite6890

Indonesia bukan kekurangan Animator.

Banyak Animator animator handal yang bisa membuat lebih bagus dari yang ini.

Mungkin karena kurang koneksi orang dalam.

Dirgahayu Republik Indonesia ke 80 🇮🇩

Admin Magang.

#opposite6890

Ada ya??

#opposite6890

Film pendek ini memberikan pesan, bagaimana orang berkontribusi untuk melakukan genosida di G4Z4.

Don’t be a pig.


Admin Magang
#opposite6890