Sama halnya dengan kehidupan manusia yang selalu berjalan ke depan, kamu tahu, bahwa keadaan hidup manusia itu juga selalu berjalan naik ke atas.

Manusia tidak pernah benar² merasa jauh lebih baik kehidupannya karena keinginannya selalu bertambah sedangkan rasa syukurnya selalu berkurang.

"وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ"

Kata Allah, terkadang, mengingat kembali semua nikmat² yang telah Dia berikan sampai detik ini merupakan cara-Nya yang paling keren sekali untuk memberikan jawaban di sepertiga pagi yang selalu kamu kejar untuk meminta sebuah rezeki.

@kataislamic

Hidup manusia itu tidak selalu seperti dinding yg berdiri dgn kokoh. Terkadang bencana alam mampu membuat lapisannya menjadi retak bahkan roboh. Maka apa yg bisa manusia itu lakukan?

Melangkahi bongkahan² itu, memperbaikinya kembali dengan baik meskipun bencana alam akan senantiasa berpotensi terjadi lagi. Setiap manusia tidak pernah bisa menjadi gelas transparan selama-lamanya. Ada saatnya mereka di isi dgn air, susu, teh, bahkan racun. Bekas warna dan baunya pasti akan melekat pada riwayat hidupnya, tapi itu sudah berlalu. Ia bisa di isi dengan sesuatu seperti air lagi.

Tidak ada yg perlu di besar²kan. Menyesal itu selalu ada titik batasannya. Mengapa manusia harus di cap tidak pantas untuk melakukan sesuatu yg lebih baik setelah mereka pernah menelan racun? Mereka berhak untuk meminum susu. Mengapa mereka selalu di ancam lebih pantas terus-menerus meminum racun hanya karena mereka pernah melakukan hal yg sama?

Manusia akan selalu bejalan kedepan dgn pilihan yg baru. Itulah keajaiban untuk hidup.

@kataislamic

Sesungguhnya manusia tak pernah bersaing dengan siapapun melainkan dengan dirinya sendiri.

@kataislamic

benar brpa nihh