Ayah, katanya yang berbeda itu istimewa
Seistimewa itu kah diriku, sampai sampai
disaat anak lain tertawa gembira bersama ayahnya
aku malah menangis takut karena mu
disaat anak lain menari riang bersama ayahnya
disi lain aku sedang memohon untuk hidupku sendiri
“Ayahh.... aku masih ingin hidup, tolong ampuni aku ayahh...”
dan disaat ayah anak lain berbondong-bondong memberikan pelukan hangat pada anaknya
justru saat itu, kau sedang mengacungkan golok di leher ku, menawari ku berbagai racun dan hanya kematian ku yang kau harapkan.
Bukankah aku sangat istimewa ayahh..
Dan jika memang benar hanya kematian ku yang kau inginkan, maka lihatlah kematian ku dalam damai, lihatlah mayat ku yang tergantung di pohon jati favorit mu Ayahh...
–𝓓𝓮𝓵𝓵𝓪 𝔂𝓸𝓼𝓲𝓪𝓷𝓪𝓷𝓭𝓪