Jangan benci rumah yang retak, sebab didalamnya pun ada jiwa jiwa yang pernah ingin bahagia. Ibumu dulu seorang gadis yang memimpikan cinta, ayahmu pun seorang lelaki yang mungkin hanya kalah dari hidup. Kita tidak lahir untuk menghakimi takdir, tapi untuk memahami bahwa mereka pun manusia rapuh, lelah dan kadang tersesat.
Maka maafkanlah, bukan karena mereka pantas, tapi karena jiwamu butuh damai.

Hidup memang terkadang membawa kita pada perjalanan yang melelahkan. Namun, kehadiran orang orang yang mau memahami dan mendengarkan luapan emosi tanpa menghakimi adalah penyembuh terbaik bagi jiwa yang terluka.

Sebab sebanyak apa pun kita mengenal seseorang. Kita tidak benar benar tau apa yang sebenarnya terjadi dalam hidupnya. The more you think you know someone, the more you realize how much remains hidden in the silence between their words. Itulah mengapa ada larangan menghakimi perasaan oran lain, sebab tidak ada yang benar benar tau ketakutan apa yang disimpan seseorang dalam hatinya.

Tidak semua harus penuh semangat, kadang cukup tidak menyerah saja sudah hebat.

Mendapat sentimen negatif adalah hal biasa didunia kerja, pasti akan ada orang yang tidak menganggap kita sebagai 'orang baik'.

Kalau lukamu sering disepelekan, kalau sedihmu sering disalahkan,
Kalau hadirmu sering diabaikan,
Bisa jadi bukan disana tempatmu pulang.