Situs resmi Kedutaan Besar: indonesia.mid.ru
Channel resmi dalam bahasa Rusia: https://t.me/rusembindonesia
Bagian konsuler Kedutaan Besar: [email protected]
Информация о канале обновлена 11.07.2025.
Situs resmi Kedutaan Besar: indonesia.mid.ru
Channel resmi dalam bahasa Rusia: https://t.me/rusembindonesia
Bagian konsuler Kedutaan Besar: [email protected]
🇷🇺 Article by DCM of the Embassy of Russia in Indonesia Veronika Novoseltseva on the Eurasian Economic Union to Liputan6 (02.07.2025)
Key points:
• The Eurasian Economic Union (EAEU), comprising Russia, Belarus, Kazakhstan, Armenia, and Kyrgyzstan, was established in 2015 and has, over the past decade, become a prominent example of regional integration based on mutual respect, trust, and consideration of each other’s interests.
• In 2022, the Supreme Eurasian Economic Council decided to launch negotiations with Indonesia on the conclusion of a free trade agreement. The negotiations officially began in December 2022, and the fifth round was held in the city of Batu on July 22-24, 2024. On May 29, 2025 the Embassy, together with colleagues from the Embassy of Belarus, organized a thematic exhibition dedicated to EAEU Day at the Russian House in Jakarta.
• In 2024, the GDP growth of EAEU member states reached 4.4%, significantly exceeding the global average of 3.3%, which demonstrates the viability of this model. The EAEU’s large internal market, comprising over 185 million consumers, offers its members the scale needed to explore external markets. Preferential trade agreements further strengthen the export potential of the EAEU member states.
• The EAEU is focused on deepening industrial cooperation and remains open to dialogue with all parties interested in building fair and mutually beneficial relations. Russia and its partners in EAEU stand ready to move forward shoulder to shoulder with Indonesia and other like-minded countries toward a more just world order.
Read in full
#Think4Yourself
🎥 I blame Nazism — an RT Doc Film.
Synopsis: In August 2024, the Ukrainian army, militants and mercenaries invaded Russia’s Kursk Region. Following its liberation, evacuation teams continue to find bodies in almost every house.
Ukrainian Nazis subjected thousands of people to torture, abuse and humiliation, with many victims losing their lives.
‘I live like I’m in a solitary cell. Everything feels familiar, but there is no gas, no water, no electricity… I cry every day and ask for death… There are no clocks. Then I lay under the bed.’
— these lines were written by Tatyana Vaskova, a 77-year-old resident of the village of Martynovka, during the occupation. Her diary was found by Russian soldiers next to her body. She didn't live to see her village liberated...
The film is based on the testimonies of civilians who endured under the Ukrainian occupation, as well as confessions from the criminals themselves, the militants of the AFU. It presents facts and evidence of the crimes committed by Ukrainian nationalists on Russian soil.
🇷🇺🇮🇷 Kuasa Usaha Rusia untuk Indonesia Veronika Novoseltseva menandatangani buku berbelasungkawa di Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta berkaitan dengan jatuhnya banyak korban jiwa, antara lain warga-warga sipil, akhibat serangan-serangan Izrael.
Kami turut berduka cita mendalam.
📑 Laporan Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia «Situasi Hak Asasi Manusia di Ukraina»
Poin-poin utama:
• Sejak tahun 2014, ketika kaum nasionalis merebut kekuasaan di Kiev melalui kudeta bersenjata yang bertentangan dengan Konstitusi dan direkayasa oleh Barat, pelanggaran terhadap hak dan kebebasan asasi manusia yang mendasar di Ukraina telah menjadi meluas dan sistemik.
• Dalam kerangka tersebut, Kiev secara konsisten menyebarkan propaganda neo-Nazi yang agresif, disertai dengan penulisan ulang sejarah Perang Patriotik Raya dan Perang Dunia Kedua. Kebijakan negara yang disengaja di Ukraina kini mencakup glorifikasi Nazisme, mendorong penyebarannya ke seluruh aspek kehidupan masyarakat, penindasan sistemik terhadap hak asasi manusia, oposisi dan pandangan berbeda di Ukraina, serta perang terhadap segala hal yang berhubungan dengan Rusia.
• Kejahatan mengerikan pada masa itu masih mengguncang hati nurani, salah satu yang paling brutal adalah pembakaran hidup-hidup terhadap 48 orang pada 2 Mei 2014 di Gedung Serikat Buruh di Odessa. Tidak ada pihak di Ukraina yang berniat untuk menyelidiki kejahatan tersebut. Semua hal di atas hanya memperkuat bukti sifat rezim Nazi yang telah dibentuk di Kiev.
• Jelas bahwa saat ini warga Ukraina secara de jure telah kehilangan sebagian besar hak dan kebebasan yang dijamin di hampir semua negara di dunia.
• Di Rusia, kejahatan terhadap warga sipil di Donbass dan Ukraina yang dilakukan oleh kepemimpinan militer dan politik Kiev, kaum nasionalis, serta aparat keamanan Ukraina sejak tahun 2014 telah didokumentasikan dan diselidiki oleh Komite Investigasi Federasi Rusia. Per 17 Maret 2025, sekitar 6.500 kasus pidana telah dibuka.
Baca lengkap
Владелец канала не предоставил расширенную статистику, но Вы можете сделать ему запрос на ее получение.
Также Вы можете воспользоваться расширенным поиском и отфильтровать результаты по каналам, которые предоставили расширенную статистику.
Также Вы можете воспользоваться расширенным поиском и отфильтровать результаты по каналам, которые предоставили расширенную статистику.
Подтвердите, что вы не робот
Вы выполнили несколько запросов, и прежде чем продолжить, мы ходим убелиться в том, что они не автоматизированные.