✅ Menebar Nasihat Bahagia Akhirat
Channel resmi situs nasehatetam.net
📩 Kritik/Masukan : 0812 5422 8165
📍 Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Информация о канале обновлена 04.10.2025.
✅ Menebar Nasihat Bahagia Akhirat
Channel resmi situs nasehatetam.net
📩 Kritik/Masukan : 0812 5422 8165
📍 Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
📊🛩️ HIKMAH DAN PELAJARAN DARI SURAH AL-‘ADIYAT (Ayat 6-7)
إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لِرَبِّهِۦ لَكَنُودࣱ
6. sungguh, manusia itu sangat ingkar, (tidak bersyukur) kepada Tuhannya,
وَإِنَّهُۥ عَلَىٰ ذَٰلِكَ لَشَهِيدࣱ
7. dan sesungguhnya dia (manusia) menyaksikan (mengakui) keingkarannya,
————————————————————————
📖 Petikan Pelajaran
1. Kita tidak boleh merasa tenang dengan bisikan jiwa, apalagi selalu menuruti keinginannya, karena pada dasarnya jiwa cenderung anti dengan kebaikan.
إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لِرَبِّهِۦ لَكَنُودࣱ
“sungguh, manusia itu sangat ingkar, (tidak bersyukur) kepada Tuhannya,” (Q.S. Al-‘Adiyat: 6)
Oleh karena itu, kita harus bersungguh-sungguh dalam membersihkannya dari akhlak yang tercela serta memperbaikinya dengan hikmah, namun, tetap sungguh-sungguh. [Majalis Tadarus Juz ‘Amma, hlm. 375].
2. Hendaknya tidak terus-menerus menyudutkan orang lain karena kesalahan mereka atau peran yang belum mereka jalankan dengan baik. Sebab, sebagian besar kekurangan mereka berasal dari sifat bawaan dan fitrah yang Allah tetapkan.
Terkadang, seseorang membutuhkan waktu lebih lama untuk memperbaiki dirinya, sehingga terluputlah kebaikan seukuran dengan keterlambatannya dalam membenahi kekurangan itu dalam hidupnya. Oleh karenanya, tugas kita adalah membantu mereka menyadari kekurangan tersebut dan membimbing mereka dalam mengatasinya. [Rihlah Tadabbur (6/653)].
3. Sebuah hiburan bagi siapa saja yang merasa dikecewakan oleh kurangnya kesetiaan dan balas budi orang lain.
إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لِرَبِّهِۦ لَكَنُودࣱ
“sungguh, manusia itu sangat ingkar, (tidak bersyukur) kepada Tuhannya,” (Q.S. Al-‘Adiyat: 6)
Jika kepada Allah —yang telah memberinya segalanya— manusia bisa ingkar, maka lebih mungkin lagi ia mengingkari kebaikan dalam hubungannya dengan sesama makhluk.
✍ -- Hari Ahadi
Serial: Menata Hati dan Amalan dengan Ayat-ayat Al-Qurʼan
————————————————————————
▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.
•••
📡 https://t.me/nasehatetam
🖥 www.nasehatetam.net
📅 Kalender Hari Ini
📡 https://t.me/nasehatetam
🖥 www.nasehatetam.net
📊🛩️ HIKMAH DAN PELAJARAN DARI SURAH AL-‘ADIYAT (Ayat 1-5)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
وَٱلْعَٰدِيَٰتِ ضَبْحًا
1. Demi kuda perang yang berlari kencang terengah-engah,
فَٱلْمُورِيَٰتِ قَدْحًا
2. dan kuda yang memercikkan bunga api (dengan pukulan kuku kakinya),
فَٱلْمُغِيرَٰتِ صُبْحًا
3. dan kuda yang menyerang (dengan tiba-tiba) pada waktu pagi,
فَأَثَرْنَ بِهِۦ نَقْعًا
4. sehingga menerbangkan debu,
فَوَسَطْنَ بِهِۦ جَمْعًا
5. lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,
————————————————————————
📖 Petikan Pelajaran
1. Semangat, kekuatan, dan keberanian adalah jalan meraih kebaikan hidup.
فَٱلْمُورِيَٰتِ قَدْحًا
“dan kuda yang memercikkan bunga api (dengan pukulan kuku kakinya)” (Q.S. Al-‘Adiyat: 2)
Demikianlah seharusnya kita dalam menjalankan Islam; dengan tekad kuat dan usaha yang penuh semangat. Seperti kuda perang yang memercikkan api karena kecepatan dan kekuatannya. [Majalis Tadarus Juz ‘Amma, hlm. 374].
2. Waktu pagi adalah saat yang penuh berkah, dan seorang hamba seharusnya memanfaatkannya sebaik mungkin; dalam ibadah ataupun aktivitas bermanfaat. [Majalis Tadarus Juz ‘Amma, hlm. 374].
فَٱلْمُغِيرَٰتِ صُبْحًا
“dan kuda yang menyerang (dengan tiba-tiba) pada waktu pagi,” (Q.S. Al-‘Adiyat: 3)
3. Seperti kuda yang meninggalkan jejak di medan perang, kita pun harus berusaha meninggalkan jejak kebaikan dalam kehidupan. [Majalis Tadarus Juz ‘Amma, hlm. 374].
4. Setiap amal, usaha, harta, atau proyek yang seseorang curahkan untuk Islam dan memperluas penyebaran nilai-nilainya adalah bagian dari jihad yang dicintai Allah. Allah akan memuji dan memuliakan pelakunya.
Jika seekor kuda perang saja dimuliakan karena perannya dalam perjuangan Islam, maka bagaimana dengan seorang muslim yang mengerahkan tenaga dan hartanya demi agama Allah?! [Rihlah Tadabbur (6/650)].
✍ -- Hari Ahadi
Serial: Menata Hati dan Amalan dengan Ayat-ayat Al-Qurʼan
————————————————————————
▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.
•••
📡 https://t.me/nasehatetam
🖥 www.nasehatetam.net
📅 Kalender Hari Ini
📡 https://t.me/nasehatetam
🖥 www.nasehatetam.net
🕋🏜️ #34 Ibrah Sirah | Diangkat Hingga Langit Ketujuh
⏳ Waktu membaca: 2 menit
—————
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
“Kemudian, pada malam itu pula dari Baitul Maqdis beliau diangkat ke langit pertama, lalu ke langit berikutnya, lalu ke langit ketiga, lalu ke langit berikutnya, lalu ke langit kelima, lalu ke langit berikutnya, dan akhirnya ke langit ketujuh.
Beliau ﷺ melihat para nabi di langit-langit sesuai dengan kedudukan mereka.
Kemudian, diangkat ke Sidratul Muntaha, dan di sana beliau melihat Jibril dalam bentuk aslinya sebagaimana Allah menciptakannya. Pada malam itu, Allah mewajibkan shalat.”
————————————————————————
📝 Pembahasan
1. Para ulama menjelaskan bahwa saat Nabi Muhammad ﷺ melihat para nabi di langit, itu adalah ruh mereka yang berwujud seperti tubuh asli mereka. Sedangkan jasad mereka tetap berada di kuburan mereka.
Namun, Nabi Isa ‘alaihis salaam berbeda. Beliau diangkat ke langit dalam keadaan hidup dan terus hidup di sana hingga Allah mengizinkannya turun kembali di akhir zaman.
Turunnya Nabi Isa menjadi salah satu tanda besar akan datangnya hari kiamat.
2. Sidratul Muntaha. Muntaha artinya: terakhir. Yaitu pohon besar di langit ketujuh. Dinamakan demikian karena pengetahuan semua makhluk, termasuk malaikat, berakhir di sana.
Tidak ada yang melewatinya kecuali Nabi Muhammad ﷺ, yang diangkat ke tempat yang lebih tinggi dari Sidratul Muntaha hingga mencapai tingkat di mana beliau ﷺ bisa mendengar suara pena-pena yang menuliskan wahyu Allah terkait segala urusan yang diatur-Nya.
3. Renungkanlah! Bagaimana Allah menunda kewajiban shalat sampai pada malam tersebut.
Ini membuktikan keagungan dan pentingnya ibadah shalat. Karena:
- Pertama: Shalat diwajibkan langsung oleh Allah subhanahu wa ta‘ala kepada Rasul-Nya ﷺ tanpa melalui perantara.
- Kedua: Shalat diwajibkan pada malam yang merupakan malam terbaik bagi Rasulullah ﷺ.
- Ketiga: Shalat diwajibkan di tempat tertinggi yang dicapai oleh manusia.
- Keempat: Awalnya diwajibkan lima puluh kali shalat, ini menunjukkan betapa Allah mencintai dan memperhatikan shalat. Namun, kemudian diringankan menjadi lima kali dalam pelaksanaan, tetapi tetap bernilai lima puluh kali di sisi Allah. [Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin; Syarah Riyadhus Shalihin (2/326)].
✅ Apakah Nabi Muhammad ﷺ Melihat Allah di Peristiwa Miʼraj
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
Para ulama berbeda pendapat mengenai apakah Nabi Muhammad ﷺ melihat Allah atau tidak.
Ada dua pendapat:
- Beliau melihat-Nya.
Ini pendapat dari Ibnu Abbas. Dalam versi lain pendapat Ibnu Abbas, Nabi melihat Allah dengan hatinya.
- Beliau tidak melihat Allah.
Ini pendapat Aisyah dan Ibnu Mas‘ud. Mereka mengatakan bahwa Nabi ﷺ hanya melihat Jibril.
Muslim meriwayatkan dalam “Shahih-nya” dari Qatadah, dari Abdullah bin Syaqiq, dari Abu Dzar, bahwa ia bertanya kepada Rasulullah ﷺ,
هَلْ رَأَيْتَ رَبَّكَ؟
“Apakah Anda melihat Allah?”
Beliau menjawab,
نُوْرٌ، أَنَّى أَرَاهُ!؟
“Cahaya, bagaimana aku bisa melihat-Nya!?”
Dalam riwayat lain, beliau berkata,
رَأَيْتُ نُوْرًا.
“Aku melihat cahaya.”
Hadits ini cukup jelas dalam masalah ini.
————————————————————————
📝 Pembahasan
Dalam bagian ini Ibnu Katsir sedikit menyinggung perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang pembahasan apakah Nabi ﷺ melihat Allah pada malam Israʼ Miʼraj.
Pendapat yang mengatakan bahwa Nabi ﷺ tidak melihat Allah adalah yang lebih kuat menurut banyak ulama.
Yaitu pendapat beliau -Ibnu Katsir-, Ibnu Taimiyyah, Ibnu Abil ‘Izz, dan asy-Syinqithi.
Ini karena tidak adanya dalil tegas yang membuktikan bahwa Nabi ﷺ melihat Rabb-nya, di samping hadits Abu Dzar yang disebutkan oleh penulis, yang bisa dikatakan sebagai pemutus dalam pembahasan ini.
✍ -- Abu Abdil Aʼla Hari Ahadi
————————————————————————
▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.
•••
📡 https://t.me/nasehatetam
🖥 www.nasehatetam.net
📅 Kalender Hari Ini
📡 https://t.me/nasehatetam
🖥 www.nasehatetam.net
Владелец канала не предоставил расширенную статистику, но Вы можете сделать ему запрос на ее получение.
Также Вы можете воспользоваться расширенным поиском и отфильтровать результаты по каналам, которые предоставили расширенную статистику.
Также Вы можете воспользоваться расширенным поиском и отфильтровать результаты по каналам, которые предоставили расширенную статистику.
Подтвердите, что вы не робот
Вы выполнили несколько запросов, и прежде чем продолжить, мы ходим убелиться в том, что они не автоматизированные.