✅ Menebar Nasihat Bahagia Akhirat
Channel resmi situs nasehatetam.net
📩 Kritik/Masukan : 0812 5422 8165
📍 Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Информация о канале обновлена 20.08.2025.
✅ Menebar Nasihat Bahagia Akhirat
Channel resmi situs nasehatetam.net
📩 Kritik/Masukan : 0812 5422 8165
📍 Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
🛟🏡 MENJADI ISTIMEWA, KARENA KEMBALI KE JALAN-NYA (Bag 1)
Dahulu, al-Fudhail bin ‘Iyadh, yang kemudian dikenal sebagai seorang ahli ibadah dan tokoh ulama besar (w 187 H / 803 M), awalnya adalah seorang perampok jalanan.
Ia biasa menghadang para musafir di jalan antara Abiward dan Sarakhs, dua kota kuno di wilayah Khurasan (sekarang Iran–Turkmenistan) yang kala itu ramai dilalui kafilah dagang.
Suatu hari, al-Fudhail jatuh cinta kepada seorang gadis. Malam itu, ketika ia sedang memanjat dinding menuju rumah sang gadis, tiba-tiba terdengar lantunan ayat Al-Qur’an,
أَلَمۡ يَأۡنِ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَن تَخۡشَعَ قُلُوبُهُمۡ لِذِكۡرِ ٱللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ ٱلۡحَقِّ
“Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan (kepada mereka).” (Q.S. Al-Hadid: 16)
Mendengar ayat itu, ia spontan terhenyak dan berkata,“Benar, ya Allah, sungguh inilah saatnya.”
Ia pun mundur dan pergi, lalu malam itu mencari tempat beristirahat.
Ia menemukan sebuah bangunan tua yang sudah rusak, dan masuk untuk berlindung. Ternyata di dalamnya ada sekelompok musafir yang juga singgah.
Sebagian mereka berkata, “Ayo kita berangkat malam ini.” Tetapi yang lain menjawab, “Jangan, tunggu sampai pagi. Karena di jalan ini ada Fudhail, si perampok, yang biasa menghadang kita.”
Ucapan itu menusuk hati al-Fudhail. Ia termenung dan berkata dalam hati,
“Aku menghabiskan malam demi berbuat maksiat, sementara kaum muslimin justru ketakutan karena aku. Allah pasti mempertemukan aku dengan mereka malam ini agar aku sadar dan berhenti dari dosa.”
Maka dengan penuh penyesalan ia berdoa,
“Ya Allah, aku bertobat kepada-Mu. Dan aku jadikan tobatku dengan menetap di dekat Baitullah al-Haram.”
Sejak saat itu, al-Fudhail benar-benar berubah. Ia meninggalkan dunia kelamnya, hidup di Makkah, belajar dan mengajar, serta banyak beribadah.
Sampai salah satu ulama besar pada saat itu, Abdullah bin Mubarak, berpandangan,
مَا بَقِيَ عَلَى ظَهْرِ الْأَرْضِ عِنْدِي أَفْضَلُ مِنَ الْفُضَيْلِ بْنِ عِيَاضٍ.
“Menurutku, tidak ada lagi seorang pun yang masih hidup di muka bumi ini yang lebih utama daripada al-Fudhail bin ‘Iyadh.” [As-Siyar (8/422)].
Nama al-Fudhail bin ‘Iyadh pun harum sepanjang zaman sebagai teladan orang yang bertobat dengan jujur dan sungguh-sungguh.
✍ -- Abu Abdil Aʼla Hari Ahadi
Serial Kultum dari Kitab Riyadhus Shalihin (Bab 2)
————————————————————————
▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.
•••
📡 https://t.me/nasehatetam
🖥 www.nasehatetam.net
📅 Kalender Hari Ini
📡 https://t.me/nasehatetam
🖥 www.nasehatetam.net
Владелец канала не предоставил расширенную статистику, но Вы можете сделать ему запрос на ее получение.
Также Вы можете воспользоваться расширенным поиском и отфильтровать результаты по каналам, которые предоставили расширенную статистику.
Также Вы можете воспользоваться расширенным поиском и отфильтровать результаты по каналам, которые предоставили расширенную статистику.
Подтвердите, что вы не робот
Вы выполнили несколько запросов, и прежде чем продолжить, мы ходим убелиться в том, что они не автоматизированные.